Rabu, 22 Desember 2010

Observasi Tasawuf ke Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

LAPORAN HASIL OBSERVASI AKHLAQ/TASAWUFDI
PONDOK PESANTREN SURYALAYA
Disusun Oleh:
GROUP
Cahyana  (207201820)
Dani Azhar (207201824)
Chindy Mappa Paulina (207201822)
Anisatul Fuadah (207201810)
Eka Dwi Rahayu (207201836)
Asep Abu Bakar (207201814)

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT
THE FACULTY OF TARBIYAH AND TEACHER TRAINING
STATE ISLAM UNIVERSITY
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010
A.        NAMA KEGIATAN OBSERVASI
Nama kegiatan observasi ini adalah “Observasi Akhlaq/Tasawuf”.

B.        PELAKSANAAN KEGIATAN OBSERVASI
a.    Tempat                 : Pondok Pesantren Suryalaya di Desa Tanjungkerta
Kecamatan Pagerageung 46158 Kabupaten Tasikmalaya Jawa
Barat – Indonesia.
b.    Hari/Tanggal       : Sabtu, 11 Desember 2010
c.     Pukul                     : 01.00 WIB-Selesai

C.        NARA SUMBER & DATA OBSERVASI
Nara sumber observasi ini yaitu salah seorang imam Pondok Pesantren Suryalaya yang kami padukan dengan data yang terdapat dalam situs Pondok Pesantren Suryalaya dan sumber dari situs Dr. H. Cecep Alba, MA (Rektor IAILM Suryalaya).

D.        TUJUAN OBSERVASI
Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tarekat tasawuf yang ada di pondok pesantren tersebut.

E.         HASIL OBSERVASI
Ada 15 pertanyaan yang kami ajukan (dipadukan dengan data yang terdapat dalam situs Pondok Pesantren Suryalaya) dalam kegiatan observasi ini, yaitu sebagai berikut:
1.       Pengertian tasawuf
Berdasarkan K.H.A. Sahibulwafa Tajul’arifin (Abah Anom) yang menjelaskan bahwa tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Allah SWT.
2.       Pengertian zikir
Zikir, secara lugawi artinya ingat, mengingat (eling dalam bahasa sunda). Yang dimaksud dalam Tareka Qadiriyyah wa an-Naqsabandiyah (TQN) adalah zikir bimakna khas. Zikir bimakna khas adalah “hudurul Qalbi ma’allah” (hadirnya hati kita bersama Allah).

3.       Cara dan syarat untuk zikir yang benar
Cara dan syarat untuk zikir yang benar, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Hendaklah orang yang berdzikir mempunyai wudu yang sempurna.
b.    Hendaklah orang yang berzikir melakukannya dengan gerakan yang kuat.
c.     Berdzikir dengan suara keras sehingga dihasilkan cahaya zikr di dalam abtin orang-orang yang berzikir dan menjadi hiduplah hati-hati mereka.
4.       Dasar zikir jahar (diucapkan dengan kuat-kuat)
Dasar zikir jahar (diucapkan dengan kuat-kuat) diantaranya yaitu: Firman Allah Ta’ala: “Maka jika engkau telah menunaikan shalat, berdzikirlah kepada Allah dengan keadaan berdiri, duduk dan berbaring”. (an Nisaa’: 102). Kemudian dalam hadits diriwayatkan dalam Shahih Muslim: Dari Ibnu ’Abbas Ra. berkata: "bahwasanya dzikir dengan suara keras setelah selesai shalat wajib adalah biasa pada masa Rasulullah SAW". Kata Ibnu ’Abbas, “Aku segera tahu bahwa mereka telah selesai shalat, kalau suara mereka membaca dzikir telah kedengaran”. Dal dalam hadits lain yang berbunyi: “Perbaharuilah iman kamu sekalian!. Para sahabat bertanya: Bagaimana cara kami memperkuat dan memperbaharui iman itu ya Rasulullah ? Rasul bersabda ialah dengan memperbanyak ucapan laailaaha illalaah”.
5.       Pengertian tarekat (thoriqoh)
Tarekat secara etimologi (bahasa) adalah mazhab dalam tasawuf. Secara terminologi (istilah) tarekat yang berasal dari kata thariqah itu mula-mula berarti jalan yang harus ditempuh seorang calon sufi dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berdasarkan uraian itu maka dapat disimpulkan bahwa tarekat adalah jalan yang ditempuh murid agar berada sedekat mungkin dengan Tuhan di bawah bimbingan guru (mursyid).
6.        Tarekat yang sedang diamalkan
Tarekat yang sedang diamalkan yaitu tarekat qadiriyyah wa an-Naqsabandiyah yang merupakan salah satu aliran dalam tasawuf yang substansi ajarnnya adalah gabungan dari dua tarekat yaitu Qadiriyyah dan naqsabandiyah. Secara eksplisit kedua tarekat ini dipadukan oleh seorang Maha Guru tasawuf yaitu Syaikh Ahmad Khatib Sambas. Qadiriyah adalah nama sebuah tarekat yang dinisbahkan kepada pendirinya yaitu Sultan al-Auliya Syaikh Abdul Qadir al-Jilani. Sementara Naqsabandiyah adalah tarekat yang dinisbahkan kepada pendirinya yaitu Syaikh Bahauddin an-Naqsabandi.
7.       Tujuan akhir seseorang bertarekat
Tujuan akhir seseorang bertarekat (Qadiriyyah dan naqsabandiyah) adalah sama dengan tujuan Islam itu sendiri, yaitu menuntun manusia agar mendapat ridha Allah, sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat.
Kemudian tujuan tersebut dijabarkan lagi dalam do’a berikut: “Tuhanku, Engkaulah yang aku maksud dan keridoan-Mu yang aku cari. Berilah aku kemampuan untuk bisa mencintai-Mu dan ma’rifah kepada-Mu”.
Dalam do’a tersebut terkandung empat macam tujuan TQN itu sendiri yaitu :
a.    Taqarrub Ilallah SWT (mendektakan diri kepada Allah dengan jalan dzikrullah)
b.    Menuju jalan Mardhatillah (menuju jalan yang diridai Allah Swt.)
c.     Kema’rifatan (al-ma’rifah); melihat tuhan dengan mata hati.
d.    Kemahabbahan (kecintaan) terhadap “Dzat Laisa kamislihi Syaiun” yang mana dalam mahabbah itu mengandung keteguhan jiwa dan kejujuran hati.
8.       Bertarekat harus ada mursidnya (gurunya)
Bertarekat harus ada mursidnya (gurunya) dalam sistem tasawuf dikarenakan asyrafunnasi fi at-tariqoh artinya guru adalah orang yang paling tinggi martabatnya dalam suatu tarekat.
Kemudian mursyid mengajarkan bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah sekaligus memberikan contoh bagaimana ibadah yang benar secara syari’at dan hakikat. Betapa penting keberadaan guru dalam suatu tarekat, dijelaskan tidaklah benar seseorang mengamalkan suatu tarekat tanpa guru. Mursyidlah yang mendapat izin dari Rasulullah untuk melakukan talqin az-Zikir kepada sipa saja ang mau mengamalkan zikir.
9.       Mursid yang dijadikan anutan dalam amalan tarekat
Mursid yang dijadikan anutan dalam amalan tarekat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.    Seorang mursyid haruslah seorang yang alim.
b.    Seorang mursyid haruslah’arif.
c.     Seorang mursyid harus sabar dan mempunyai rasa belas kasihan yang tinggi kepada murid-muridnya.
d.    Seorang mursyid harus pandai menyimpan rahasia murid-muridnya.
e.    Seorang mursyid tidak boleh menyalahgunakan kedudukan sebagai seorang guru spiritual atau orang yang paling tinggi martabatnya dalam tarekat.
f.     Seorang mursyid haruslah bijaksana.
g.    Seorang mursyid harus disiplin.
h.    Menjaga lisan dan nafsu keeduniaan.
i.      Seorang mursyid harus mempunyai hati yang ikhlas.
j.      Selalu menjaga jarak antara dirinya dengan muridnya.
k.    Memelihara harga diri, wibawa dan kehormatan.
l.      Mursyid harus bisa memberi petunjuk tertentu pada situasi tertentu kepada muridnya.
m.  Merahasakan hal-hal istimewa.
n.    Mursyid selalu mengawasi muridnya dalam kehidupan sehari-hari.
o.    Merahasiakan segala gerak gerik kehidupannya.
p.    Seorang mursyid harus mencegah berlebihan dalm makan dan minum.
q.    Seorang mursyid harus menyediakan tempat berkhalwat bagi murid-muridnya.
r.     Menutup pergaulan murid dengan mursyid lainnya.
10.   Berzikir dalam tarekat harus melalui talqin zikir oleh wali mursid kamil mukamil (kekasih Allah yang selalu mendapatkan bimbingan serta telah sempurna jiwanya, ibadahnya, akhlaknya, dsb)
Hal ini bertujuan untuk menjaga keistikomahan dan sekaligus menjadi contoh yang baik (uswah khasanah) bagi murid-muridnya yang sudah melaksanakan talkin zikir.
Kemudian apabila taqin zikir tersebut dilakukan oleh kekasih Allah yang selalu mendapatkan bimbingan serta telah sempurna jiwanya, ibadahnya, akhlaknya ini akan memudahkan murid-muridnya patuh terhadap apa yang diperintahkannnya.
11.   Kesan yang diperoleh setelah berzikir (jahar/khofi)
Apabila talqin zikir tersebut dilakukan dengan keikhlasan dan kesungguhan hati mata akan menimbulkan kesan yang diperoleh setelah berzikir tersebut yaitu berupa ketenangan hati dan jiwa.
12.   Kendala dalam mengamalkan zikir
Kendala yang dihadapi dalam mengamalkan zikir bias datang dari dalam diri kita sendiri, misalnya adanya rasa malas. Kemudian dari luar, misalnya terkadang lingkungan tidak mensupot kita untuk melakukan hal tersebut.


13.   Perbedaan yang dialami sebelum bertarekat dan sesudah bertarekat
Perbedaan yang dialami sebelum bertarekat dan sesudah bertarekat akan terasa apabila kita benar-benar dalam mengikuti kegiatannya. Misalnya dengan sesudah bertarekat kita akan mempunyai pembimbing hidup menuju arah yang lebih baik (mursid).

14.   Tanggapan terhadap orang yang tidak bertarekat
Walaupun bertarekat itu merupakan suatu kebutuhan, tetapi itu juga merupakan pilihan bagi setiap orang. Bertarekat atau tidak bagi kami tidak masalah. Tidak ada pembedaan perlakuan bagi kami terhadap orang yang tidak bertorekat, hanya bagi siapa saja yang mau bertorekat kami akan membantunya memberikan jalan yang terbaik.
15.   Taqorrub (mendekatkan diri kepada Allah) untuk membersihkan dosa, hati, nafsu dengan syari’at
Taqorrub (mendekatkan diri kepada Allah) untuk membersihkan dosa, hati, nafsu dengan syari’at sebenarnya belum cukup karena kita harus bertauhid dan bertasawuf dulu untuk menyempurnakan rukun (pokok ajaran agama islam) kita. Bertasawuf supaya terus mendapatkan bimbingan dan kita konstan mengamalkannya maka sekiranya kita perlu bertorekat.

F.         KESIMPULAN
Tarekat yang sedang diamalkan di Pondok Pesantren Suryalaya ini  yaitu tarekat qadiriyyah wa an-Naqsabandiyah yang merupakan salah satu aliran dalam tasawuf yang substansi ajarnnya adalah gabungan dari dua tarekat yaitu Qadiriyyah dan naqsabandiyah.
Tareka Qadiriyyah wa an-Naqsabandiyah (TQN) juga menggunakan zikir bimakna khas. Zikir bimakna khas adalah “hudurul Qalbi ma’allah” (hadirnya hati kita bersama Allah) yang digunakan sebagai metode talqin.

G.       SARAN
Untuk belajar bertasawuf alangkah bagusnya jika kita belajar di Pondok Pesantren Suryalaya ini .
H.       DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Cecep Alba, MA (Rektor IAILM Suryalaya). Tasawuf Dan Tarekat, Ringkasan Buku Terbaru (Cahaya Tasawuf) pada situs perguruan tinggi pesantren Suryalaya:  http://kpifakultasdakwah.wordpress.com/2010/05/06/tasawuf-dan-tharekat/ dan http://www.suryalaya.org/ver2/main.html#

I.          LAMPIRAN
                                                              Logo Pesantren Suryalaya

http://www.suryalaya.org/ver2/pictures/Untitled-37.jpg
Photo Mesjid Nurul Asror

HOW TO GO ADVANCED WITH ENGLISH

HOW TO GO ADVANCED WITH ENGLISH
“English Village Community”

By: Cahyana
           
            English is international language that has been studied and used in every country. It usually is used as native language, such as in Australia, America, and England. Malaysia uses it as second language. It means they often use it in daily life. Nevertheless, Indonesia uses it as foreign language that makes us still lack for English comprehension well.
After we discuss about English, we will discuss about advanced word. Based on Oxford Learner’s Pocket Dictionary, the word advanced is adjective that means far on in life or progress. How advanced in English is how the way to be success with English. There are many activities about how to go advanced with English, as follow:
The first, we have to know what English is and the important thing is what for we use it in daily life.
The second, we have to master the English skill well, such as, listening, speaking, reading, and writing. All skills above will bring us to be perfect in English.
The third, we have to apply our English skill in daily life such as in academic field, and business field. I, for one will apply my English skill in my village.
I have a dream, to change basic assumption in my village that assumes English is hard to be studied. I will make English Village to answer my village problem with English. It will begin with create English communities in school where I teach them there. And then, I will work together with school to plan English competition, such as, debate contest, writing contest, speech contest, etc. to motivate them interested in English language.
After students interested in English language, the next step is applying English in daily conversation. They must speak English step by step every day in school and when they meet another in outside of school.
That all my dream about how to go advanced with English. Let’s gone be by gone.

Puisi untuk TIMNAS-ku

GARUDA DI DADAKU

Karya  : Cahyana
Kebangkitanmu mengobati rasa dahagaku
Semangat juangmu mengobati rasa rinduku
Rindu, rindu akan kepakan sayapmu tuk lumpuhkan lawanmu
Rindu, rindu akan cakar prestasimu yang membuat segan dunia
Rindu akan jiwa patriotikmu untuk mengukir sejarah kebangkitan negeri ini
Garuda di dadaku, terbanglah tinggi, tinggi menjulang ke langit
Lanjutkan perjuanganmu dan bawa harum merah putihmu
Nyanyikanlah Indonesia Raya digemerlapnya kompetisi dunia
Harapan itu kini t’lah datang
Kini semua mata tertuju padamu
Kamipun terhipnotis dengan gayamu
Merah menyala, itulah symbol semangat bertandingmu
Putih bersih, itulah simbol fair play permainanmu
            Selamat berjuang garudaku
Bawalah setetes air pelepas dahaga Indonesia
Kami ‘kan s’lalu mendukungmu
Karena kaulah garuda di dadaku.